Indonesia mempunyai banyak ras dan suku bangsa. Terutama dalam ras, ada 4 kelompok ras di Indonesia; yaitu ras Papua Melanezoid, Negroid,Weddoid dan Melayu Mongoloid. Selain 4 kelompok ras tersebut, ada juga kelompok ras keturunan, antara lain kelompok ras keturunan Tionghoa, Arab, dan India. Masing-masing ras mempunyai tradisi yang bermacam-macam. Bahkan, jika dijelaskan satu-satu tidak akan ada habisnya. Pada blog kali ini, saya akan membahas tentang salah satu kebudayaan etnis Tionghoa yang berada di wilayah Tangerang, yaitu “Barongsai”.
Tentang Barongsai
Barongsai adalah tarian tradisional China dengan menggunakan sarung yang menyerupai singa. Barongsai diibaratkan sebagai singa yang gagah perkasa dan berani. Orang-orang Tionghoa percaya bahwa Barongsai dapat mengusir roh-roh jahat atau aura negatif. Mereka juga percaya bahwa Barongsai dapat mendatangkan keberuntungan dan kemakmuran.
Barongsai memiliki dua aliran, yaitu aliran utara dan selatan. Barongsai aliran utara atau biasa disebut Singa Peking, biasa dimainkan di negara China untuk hiburan para raja-raja. Sedangkan, Barongsai aliran selatan untuk mengusir roh-roh jahat atau aura negatif. Barongsai aliran selatan inilah yang sering dimainkan di Indonesia dan luar negeri.
Pemain Barongsai
Pemain Barongsai ada 2 orang, yaitu pemain kepala dan ekor. Pemain ekor lebih besar daripada pemain kepala; karena, tarian barongsai memiliki atraksi-atraksi. Bedanya dengan pemain Liong, Liong dimainkan oleh 10 orang, yang satu megang bola dan sisanya megang kepala, badan, dan ekor.
Alat Musik
Alat-alat musik Barongsai ada 3, yaitu tambur atau drum besar (sebagai jantung Barongsai). Lalu ada simbal, biasa dimainkan oleh 2-4 orang. Yang terakhir ada kemong atau gong kecil. Alat-alat musik tersebutlah yang meramaikan atraksi Barongsai.
Itulah sedikit penjelasan tentang Barongsai. Untuk lebih lengkapnya silahkan klik link ini: https://youtu.be/20exZB4cyC8. Sekian dari saya, semoga blog ini bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih telah mengunjungi blog saya.
~English Version~
Indonesia has many races and tribes. Especially in races, there are 4 races groups in Indonesia; that is, Papuan race Melanezoid, Negroid, Weddoid and Mongoloid Malay. Besides thoose four races groups, there are also descendants of races groups, including races groups of Chinese, Arabs, and Indians. Each race has a variety of traditions. In fact, if described one by one it will be endless. In this blog, I will explain about one of the ethnic Chinese culture which in Tangerang region, that is "Barongsai".
About Barongsai
Barongsai is a traditional Chinese dance by using a cover that resembles a lion. Barongsai is likened as a mighty and brave lion. The Chinese believe that the Barongsai can chase away evil spirits or negative auras. They also believe that the Barongsai can bring good luck and prosperity.
Barongsai has two streams, the north and south stream. The northern stream is called Peking lion, commonly played in China for the entertainment of kings. Meanwhile, the southern stream is to chase away evil spirits or negative auras. This southern stream is often played in Indonesia and abroad.
Barongsai Players
There are 2 players, head and tail players. The tailed player is bigger than the head player; because, Barongsai dance has attractions. The difference with the Liong player, Liong is played by 10 people, one holding the ball and the rest holding the head, body and tail.
Musical Instrument
There are 3 musical instrument of Barongsai, which is timbrel or big drum (as heart of lions). Then there is a cymbal, usually played by 2-4 people. The last one is a kemong or a small gong. That is the musical instruments that enliven the attraction of Barongsai.
That's a bit of explanation about Barongsai. For more details please click this link: https://youtu.be/20exZB4cyC8. That's it from me, hopefully this blog is useful for the readers. Thank you for visiting my blog.
No comments:
Post a Comment